Ilustrasi Melahirkan Bayi |
blogkokom.com – Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk mendapatkan keturunan sehingga legacynya dapat diteruskan oleh keturunannya. Disini, sang istri atau wanita lah yang paling berperan dalam proses melahirkan bayi tersebut. proses melahirkan bayi pada masa sekarang dapat dilakukan dengan beberapa metode kelahiran. Kelahiran normal atau spontan dan kelahiran tidak normal. Wanita yang sedang melahirkan tidak selalu berani untuk lahir normal atau sebaliknya.
Kelahiran normal atau spontan biasanya tidak membutuhkan alat dan sang bayi akan keluar dari perut sang ibu melalui vagina. Proses persalinan metode ini membutuhkan usaha keras dari sang ibu untuk mengeluarkan sang bayi. Berbeda dengan proses persalinan dengan metode operasi caesar. Proses persalinan ini malah harus pada kondisi sebelum kontraksi. pada proses ini, dilakukan pembedahan pada perut ibu dan pengeluaran bayi dari perut ibu melalui area sobekan perut. Proses kelahiran normal akan dijelaskan lebih lanjut agar sang calon ibu memahami serta tidak menjadi takut saat melahirkan nanti.
Tahap Pertama
Tahap pertama dalam proses melahirkan normal adalah pembukaan leher rahim atau serviks. Pada fase ini, terjadi kontraksi pada pada leher rahim yang diawali dengan penipisan dan pelebaran leher rahim. Kontraksi awal berlangsung bervariasi durasinya. Proses ini menyebabkan leher rahim membuka sekitar 3-4 cm. Kejadian ini biasanya terjadi saat beberapa hari atau beberapa jam sebelum kelahiran.
Pada fase pembukaan leher rahim kedua, dianjurkan untuk datang ke rumah sakit dan mempersiapkan diri untuk melahirkan. Pada fase kontraksi kedua, leher rahim akan mengembang lebih lebar hingga 9 cm. fase ini disebut juga dengan fase aktif dengan durasi 3-4 jam. Fase kontraksi terakhir pada tahap pertama disebut juga fase transisi. Pada fase ini, sang ibu akan mengalami kontraksi kuat, dan rasa sakit yang hebat. Pembukaan leher rahim pada kontraksi ini bisa sampai 10 cm.
Baca Juga: 11 Referensi Nama Bayi Perempuan Islam Modern
Tahap Kedua
Tahap kedua dari proses persalinan adalah fase mengejan dan keluarnya bayi melalui vagina ibu. Proses pengejanan ini biasanya tidak jauh berbeda dengan proses buang air besar dimana terdapat rasa ingin mengeluarkan sesuatu dari dalam tubuh. Dokter akan memberi isyarat kepada sang ibu kapan saatnya mengejan untuk mengeluarkan bayi. Proses kontraksi dan mengejan membutuhkan konsentrasi pernafasan. Kapan saatnya menarik nafas, dan kapan saatnya membuang nafas biasanya dipandu oleh dokter dan tim medis yang membantu kelahiran anda.
Saat mengejan untuk melahirkan, ada baiknya jika sudah mengetahui posisi bayi sudah benar. Posisi yang benar pada proses ini adalah pastikan kepala bayi yang keluar dahulu dan bayi tidak terlilit atau terhambat oleh plasenta saat melahirkan.
Tahap Ketiga
Tahap ketiga adalah tahap pengeluaran plasenta dari rahim ibu. Tahap ini merupakan tahap yang penting juga karena plasenta harus dikeluarkan secara keseluruhan melalui jalur yang sama dengan bayi. Proses pengeluaran plasenta dapat dibantu oleh dokter dengan cara menarik plasenta secara perlahan-lahan dan berhati-hati. Dokter biasanya memberi suntikan pada ibu agar kontraksi ibu lebih lemah dan lebih santai.
Proses persalinan ini terlihat menakutkan oleh ibu-ibu yang baru pertama hamil. Untuk itu, perlu adanya suami yang selalu menemani dan memberi semangat dalam kehamilan dan proses persalinannya. Terkadang sang bapak juga dapat ikut di ruang persalinan untuk memberi dukungan pada ibu di dalam ruang persalinan. Semoga lancar melahirkan ya Bunda, jika ingin informasi lebih lanjut, simak dulu situs Popmama.