Mari Pelajari Sifat Wajib At Tabligh Milik Rasul yang Patut Dicontoh Umat Muslim

Sumber: chiplanay from www.pixabay.com

Sebagai umat muslim, ada baiknya menyelami pelajaran-pelajaran baik dari nabi dan rasul. Setiap nabi dan rasul memiliki kisah inspiratif, sehingga cocok untuk dijadikan pelajaran dan diambil hikmahnya sebagai perbaikan diri kedepannya. Tak hanya hikmah, anda dapat menerapkan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh para nabi juga rasul.

Kali ini mari mempelajari salah satu dari 4 sifat wajib dari para rasul Allah SWT, yakni At Tabligh. Sifat ini memiliki arti menyampaikan, membuktikan bahwa rasul Allah tidak pernah sekali saja menyimpan wahyu Allah sendiri. 

Melainkan selalu menyampaikan apa yang diterima kepada umat-Nya. Dapat digambarkan bahwa rasul adalah perantara manusia dengan Allah, tersebut pada hadist Riwayat Ali bin Abi Thalib tentang wahyu yang tidak tercantum di dalam Al-Qur’an dan menegaskan “ Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Qur’an”. Selain itu juga diperjelas pada QS Al Maidah ayat 67 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ مِنْ رَّبِّكَ ۗوَاِنْ لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسٰلَتَهٗ ۗوَاللّٰهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْكٰفِرِيْنَ

Yang artinya: “Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.

Rasul bertugas menyampaikan segala macam wahyu dari Allah SWT kepada kaumnya untuk menjadi pedoman hidup umat-Nya, sehingga apa yang disampaikan haruslah benar-sebenarnya. Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa dalam berbicara harus benar dan baik seperti pada surah Al Ahzab juz 33 ayat 71 yang berbunyi:

يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Yang artinya: “niscaya Allah akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung.”

Terpampang jelas dalam ayat tersebut, bahwa dalam lini kehidupan apapun manusia hendaknya berkata-kata yang benar, baik, juga tepat sasaran. Jangan sampai menyakiti perasaan orang lain, jika kita menjaga perasaan orang lain yakinlah mereka akan menjaga perasaan kita juga.

Selain itu juga ada sunnah sifatiah tabligh atau penyampaian secara tepat sebagai berikut:

  1. Adanya kesediaan untuk saling memberi nasihat demi menjujung tinggi kebenaran juga kesadaran.

  2. Selalu mengucapkan perkataan secara benar juga sopan, sunnah ini merujuk kepada Rasulullah SAW yang tidak sekalipun pernah mengucapkan perkataan yang tidak sopan walau dalam keadaan dihina sekalipun.

  3. Gunakan kata-kata yang tidak menyinggung perasaan orang lain, seperti halnya yang selalu dijaga oleh Rasulullah SAW agar tidak menyakiti perasaan dari para sahabat juga orang lain yang ditemui beliau semasa perjuangan menyiarkan Agama Islam sepanjang hidup beliau.

BACA JUGA : Dalil Menutup Aurat Bagi Wanita dan Laki-Laki

Mulutmu harimaumu, jagalah perkataan dan cara penyampaian dimanapun dan dalam kondisi apapun. Entah saat menimba ilmu, bekerja, berdagang, berbisnis, bertemu orang baru, atau juga bertemu dengan orang-orang yang sudah lama dikenal. Jangan menyakiti perasaan orang lain, jika tidak ingin disakiti.

Sekian penjelasan tentang salah satu sifat wajib yang dimiliki oleh rasul Allah SWT, Sifat At Tabligh atau menyampaikan sangat baik jika kita terapkan pada diri sendiri sebagai sosok umat muslim yang patuh kepada Allah SWT untuk menjaga keberlangsungan hidup kita bersama.