Harga Nikel Berjangka di LME Mengalami Kontraksi 41.945 USD Per Ton, Simak di Sini!

Sumber: Jambi Independent

Pada Kamis (17 Maret 2022), harga nikel berjangka di London Metal Exchane (LME) jatuh pada batas harian 8 % ke level 41.945 USD per ton. Seharinya sebelumnya, pada Rabu (16 Maret 2022), harga nikel berjangka mengalami kontraksi hingga 5 % saat pasar dibuka setelah pengangguhan selama seminggu. 

Tertundanya perdagangan terjadi akibat LME yang ingin mencoba memulihkan ketertiban ke pasar setelah lonjakan harga nikel yang sebelumnya tidak pernah terjadi, sehingga mengakibatkan kekacauan di seluruh industri logam. 

Penurunan harga terbaru tersebut berdampak pada harga LME yang sedikit lebih dekat ke nilai kontrak berjangka di Shanghai, yang terus diperdagangkan selama penangguhan LME. Hal itu pun menjadi indikasi lain bahwa tekanan pendek yang mencengkeram pasar nikel mungkin sudah berkurang. 

Untuk informasi lebih lengkap, berikut fakta – fakta menarik mengenai harga nikel berjangka di LME yang mengalami kontraksi 41.945 per ton :

Harga Nikel Berjangka Melonjak 250 % Pada Awal Pekan Lalu

Sumber: PT. Citra Lampia Mandiri

Sebagaimana diketahui, harga nikel berjangka melonjak hingga tembus 250 % dalam waktu lebih dari 24 jam pada awal pekan lalu. Sebab, produsen utama Tsingshan Group Holding Co berusaha membayar margin call atas posisi short nikelnya yang besar. 

Kemudian perusahaan China mengumumkan kesepakatan dengan bank – banknya pada hari Senin guna menghindari panggilan margin. Mereka memberi kepercayaan kepada LME untuk membuka pasar kembali. Sebagian besar pedagang dan analis memprediksi harga nikel berjangka akan turun saat perdagangan LME dibuka kembali. 

Meskipun harga nikel berjangka sudah diprediksi akan turun, namun pembukaan kembali pasar London sama sekali tidak bisa diprediksi. Usai serangkaian awal yang keliru pada Rabu (16 Maret 2022) membuat para pedagang yang kadung jengkel dengan LME, masalah pun kembali terjadi pada Kamis (17 Maret 2022). Bahkan masalah terjadi sebelum dimulai perdagangan. 

Baca juga: Inilah 7 Sumber Kekayaan Rudi Salim, Crazy Rich Viral

Beberapa investor dan pialang mengatakan jika mereka terkejut dengan terjadinya masalah yang berulang. Bahkan seorang manajer dana lindung nilai yang biasanya banyak bicara mengatakan bahwa dia mendadak kehilangan kata – kata. 

Sementara itu, para pedagang mengutarakan bahwa pesanan untuk menjual komoditas pada batas bawah 8 % pada hari Rabu (16 Maret 2022) ditolak, setelah pihak LME memperluas rentang perdagangan pada hari sebelumnya. Kemudian tiga perdagangan tampaknya berhasil pada harga tersebut namun empat menit sebelum dibukanya pasar elektronik. 

Hingga akhirnya, LME memberi tahu pialang jika mereka tidak akan memulai kembali perdagangan hingga pukul 08:45 waktu setempat, serta membatalkan tiga perdagangan sebelumnya. 

Saat pasar perdagangan elektronik dibuka kembali, kontrak berjangka menurun hingga batas harian namun hanya dua perdagangan saja yang terjadi pada pukul 2 siang. 

Awal Sesi Perdagangan Kacau Membuat LME Malu

Sumber: Dunia Tambang

Awal sesi perdagangan yang kacau menyebabkan LME malu karena mereka berusaha memulihkan kembali ketertiban di pasar yang menetapkan harga global untuk salah satu jenis logam terpenting di dunia. 

Krisis nikel tampaknya sudah memicu kritik keras terhadap pertukaran untuk penanganan situasi dari veteran pasar logam dan investor umum. Bahkan beberapanya mengatakan LME akan menghentikan perdagangan di pasar. 

Pada Rabu (16 Maret 2022) pagi, secara singkat LME membuka kembali perdagangan elektronik nikel, namun mereka terpaksa dihentikan akibat kesalahan teknis yang memungkinkan penurunan harga di bawah batas 5 %. 

Namun, perdagangan dibuka kembali sore hari, akan tetapi terdapat jurang pemisah antara tawaran dan penawaran untuk sebagian hari yang mengarah pada kondisi perdagangan yang sangat tidak likuid di lokasi penetapan harga patokan dunia bagi logam yang digunakan dalam baja tahan karat dan juga baterai kendaraan listrik. 

Baca juga: Masuk Fortune 500 Indonesia, Pertamina Ungguli Perusahaan Asing

Sumber: https://beritakubaru.com/